Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Gula Penyebab Utama Diabetes? 3 Mitos Diabetes yang Wajib Anda Ketahui


 

Diabetes sebaiknya tidak dianggap sepele. Kondisi ini, melansir situs web World Health Organization (WHO), merupakan penyebab utama dari berbagai komplikasi seperti kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, sampai amputasi. 

Di seluruh dunia, prevalensi atau angka kejadiannya pun selalu meningkat setiap tahunnya, termasuk di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan, prevalensi masyarakat dengan diabetes mengalami kenaikan menjadi 8,5 persen dari 6,5 persen pada 2023.

Dengan demikian, kita harus senantiasa memperbaiki gaya hidup agar terhindar diabetes. Salah satunya yaitu memahami setiap informasi yang bisa jadi hanyalah mitos atau tak sesuai faktanya. Apa saja? Berikut 5 mitos yang sering kali menjadi polemik mengenai diabetes.

Apakah masih boleh makan yang manis-manis?

Diabetes adalah penyakit kronis berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah melebihi batas normal. Melalui definisi ini masyarakat sering menyalah artikan dengan menyetop makanan dengan rasa manis atau mengandung gula.

Padahal, dikutip dari Healthline, konsumsi gula terlalu banyak bisa jadi bukan satu-satunya faktor. Terlebih untuk diabetes melitus tipe 2, biasanya dipicu oleh berbagai faktor seperti obesitas/kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, kehidupan sedentari, dan usia (terutama di atas 45 tahun).

Gula sendiri bukan tanpa manfaat. Energi kita sehari-hari dalam beraktivitas dapat ditunjang dengan mengonsumsi gula dengan bijak. Bagaimana caranya? Kemenkes melalui Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, konsumsi gula per orang per harinya adalah 10% dari total energi atau sekitar 200 kalori. Jumlah tersebut setara dengan 50 gram atau 4 sendok makan gula.

Gula bukan untuk dihindari, tetapi konsumsinya saja yang diperhatikan agar tidak berlebihan. Cara yang paling sederhana adalah dengan memperhatikan label gizi makanan. Label gizi makanan yang terletak pada kemasan mengandung berbagai informasi gizi seperti total energi, karbohidrat, lemak, garam, vitamin, mineral, serta gula.

Haruskah menghindari karbohidrat?

Selain gula, menghindari karbohidrat umumnya dilakukan agar terhindar diabetes. Padahal, tidak semua jenis karbohidrat dapat memicu diabetes. Contohnya karbohidrat dengan kadar indeks glikemik rendah. Makanan ini cenderung melepaskan glukosa dengan perlahan sehingga kadar gula darah bisa lebih terkontrol.

Makanan dengan kadar indeks glikemik rendah antara lain kacang-kacangan, buah kering, sereal kaya serat, pasta, dan roti.

Apakah orang diabetes tidak boleh mengonsumsi buah-buahan?

Menurut artikel ilmiah oleh Hyn Ah Park (2021), tinjauan dari artikel-artikel relevan dalam 10 tahun terakhir menyimpulkan asupan buah berperan dalam pencegahan serta control penyakit seperti hipertensi dan diabetes mellitus. Selain itu, konsumsi buah dikaitkan dengan meningkatnya kadar insulin sehingga kadar gula darah bisa lebih baik.

Meski demikian, ada beberapa buah dengan kadar gula yang lebih rendah seperti beri-berian, apel, dan anggur. Namun, Anda masih bisa menikmati buah-buahan lainnya dengan tetap memperhatikan porsi dan saran dokter.

Diabetes bisa menjadi sangat menakutkan, tetapi dengan niat dan kerja keras untuk memperbaiki gaya hidup Anda dapat terus hidup panjang tanpa terbebani diabetes. Salah satu usaha kerja keras tersebut adalah terus mencari informasi mengenai diabetes dan melawan mitos yang melingkupinya.

Selain informasi dari internet dengan sumber terpercaya, kami sangat merekomendasikan Yakult Family untuk terus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terpercaya sehingga usaha melawan diabetes bisa semakin mudah.

Sehat-sehat terus ya Yakult Family!

 

Sumber:

WHO, “Diabetes”, (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diabetes)

Medcom.id, “Masyarakat Diminta Mewaspadai Ancaman Penyakit Tidak Menular”, (https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/ybDDp0vb-masyarakat-diminta-mewaspadai-ancaman-penyakit-tidak-menular)

Kemkes, “infoDATIN 2020 Diabetes Melitus”, (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjogOrJ4vj-AhVs8jgGHXEdADMQFnoECA8QAw&url=https%3A%2F%2Fwww.kemkes.go.id%2Fdownloads%2Fresources%2Fdownload%2Fpusdatin%2Finfodatin%2FInfodatin%25202020%2520Diabetes%2520Melitus.pdf&usg=AOvVaw2hePo3OoAC6pR3hbF-x0oG)

Healthline, “9 Diabetes Diet Myths”, (https://www.healthline.com/health/diabetes/diet-myths)

Pergizi.org, “Permenkes No. 30 Tahun 2013”, (https://pergizi.org/peraturan-menteri-kesehatan-indonesia-no-30-tahun-2013-tentang-pencantuman-informasi-kandungan-gula-garam-dan-lemak-serta-pesan-kesehatan-untuk-pangan-olahan-dan-pangan-siap-saji/)

Park. (2021). “Fruit Intake to Prevent and Control Hypertension and Diabetes”, Korean Journal of Family Medicine, 42(1): 9-16. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7884895/

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Penyimpanan Yakult

Sejarah Berdirinya Yakult Indonesia

Kapan waktu yang tepat untuk minum Yakult?