Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Tips Menghindari Flu di Kala Musim Hujan

Gambar
Pilek sering kali dianggap sebagai suatu penyakit yang sepele. Pilek sendiri bahkan bukanlah sebuah penyakit, namun gejala akan kemunculan sebuah penyakit. Dikutip dari Mayo Clinic, pilek biasanya dibarengi dengan gejala lain seperti batuk, tenggorokan kering, dan lain-lain. Kita mengenal ejala-gejala tersebut sebagai tanda penyakit flu Foto oleh: Andrea Piacquadio dari Pexels. Flu terjadi karena adanya infeksi pada saluran pernapasan atas seperti hidung dan tenggorokan. Gejala yang timbul jika Anda terkena flu dapat beragam, di antaranya: Pilek Hidung tersumbat Tenggorokan kering Batuk Badan terasa sakit atau lemas Sakit kepala ringan Panas Penyakit ini umumnya disebabakan oleh infeksi virus bernama rhinovirus yang masuk melalui mulut, mata, atau hidung. Jika diterka, cara infeksi dan penyebaran flu sama dengan COVID-19. Sama dengan rintikan air di musim hujan, flu sering datang tiba-tiba. Umumnya flu akan hinggap selama 7-10 hari. Dikutip dari Centers for Disease Control

PGK dan Cara Menghindarinya

Gambar
Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan kelainan fungsi yang berlangsung perlahan dan menahun akibat rusaknya jaringan ginjal. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sekitar 4 dari 1.000 orang Indonesia terdiagnosis penyakit ini. Kelainan pada ginjal tak hanya jadi momok di Indonesia, namun dunia. Menurut lembaga The International Society of Nephrology, diperkirakan lebih dari 850 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan pada ginjalnya. Disebut pula, angka tersebut merupakan dua kali lipatnya dari penderita diabetes (diprediksi ada 422 juta) dan 20 kali lebih banyak dari penderita kanker. Terdapat berbagai faktor pemicu PGK muncul, dua yang paling tinggi adalah nefpropati diabetik (52%) dan hipertensi (24%). Nefropati diabetik adalah penyakit ginjal yang spesifik disebabkan oleh diabetes, baik tipe 1 maupun 2. Dengan demikian, semakin lama seseorang mengidap diabetes, maka risiko terkena PGK semakin tinggi.

Omicron: Yang Perlu Diketahui dan Cara Menghindari

Gambar
Pandemi COVID-19 belum usai. Meski tren penurunan sempat terjadi di banyak negara termasuk Indonesia, virus SARS-CoV-2 terus berevolusi dan memunculkan varian-varian baru. Terparahnya tentu varian delta yang turut andil dalam meroketnya angka infeksi di Nusantara pada pertengahan 2020. Selain delta, varian lainnya yang teridentifikasi yaitu alpha, beta, gamma, lambda, kappa, dan lainnya. Terakhir dan yang paling sering diperbincangkan kini adalah varian omicron. Varian omicron pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan. Foto oleh Cottobro dari Pexels. Varian omicron yang memiliki nama lain B.1.1.529 ini, dilansir dari situs web World Health Organization (WHO), pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada 24 November 2021. Kini omicron sudah terdeteksi di lebih dari 50 negara. Sama seperti varian pada umumnya, omicron terbentuk karena penularan yang semakin meningkat. Semakin luas penyebaran virus, maka kesempatan untuk berevolusi atau berubah menjadi varian baru pun s