Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Ringankan Alergi dengan Sistem Imun Yang Baik

Gambar
     Ancaman terhadap kesehatan bukan hanya penyakit yang mematikan seperti serangan jantung dan pembuluh darah atau kanker. Penyakit “biasa” seperti alergi pun bisa sangat mengganggu.       Alergi jarang membunuh orang dengan seketika, kecuali untuk kasus serangan anafilaksis (reaksi alergi berat). Namun, tidak berarti alergi bisa didiamkan, karena komplikasi yang mungkin ditimbulkan oleh alergi bisa jadi cukup serius, seperti risiko meningkatnya infeksi pada telinga dan paru. Penderita alergi juga berisiko mengalami alergi lain. Misalnya penderita alergi makanan, bisa berkembang menjadi alergi pada kulit (eksim), alergi pada hidung (rhinitis), dan asma yang biasa disebut sebagai allergy march (perjalanan alergi) sejak kecil hingga dewasa. Hal ini  akan menurunkan kualitas hidup penderita.         Alergi merupakan respon tubuh terhadap alergen (zat pencetus alergi). Penyebab dan manifestasi alergi berbeda pada tiap orang. Reaksi alergi terjadi karena ada ketidakseimbangan dalam sistem

Kelola Stres dengan Pencernaan yang Baik

Gambar
     Kecemasan berlebihan atau anxiety menjadi masalah umum yang dialami banyak orang. Hal ini bisa membuat kita mengalami kegelisahan terus-menerus dan mengalami penurunan fungsi otak.      Bisa dibilang, stres adalah ‘sumber’ berbagai penyakit. Saat stres, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol. Kadar kortisol yang tinggi akan mengganggu kinerja organ tubuh. Akhirnya muncul berbagai gangguan : gula darah tidak seimbang yang bisa berujung pada diabetes, peningkatan berat badan (BB) dan obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, gangguan kesuburan, hingga masalah pencernaan.        Kondisi psikologis dan pencernaan, ternyata saling mempengaruhi. Gangguan psikologis dapat menyebabkan masalah pencernaan. Sebaliknya, kondisi saluran cerna berpengaruh terhadap kesehatan otak dan perilaku. Hubungan ini dikenal sebagai gut brain axis (komunikasi dua arah antara otak dan usus). Menariknya, hal ini dipengaruhi kondisi mikroflora penghuni saluran cerna. Usus yang didominasi flora pa

Aktivitas Fisik di Masa Pandemi Covid-19 Bagi Orang dengan Faktor Risiko PTM

Gambar
     Menurut Badan Kesehatan Sedunia atau World Health Organization (WHO), 2010, hampir dua per tiga dari kematian di seluruh dunia disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM). Orang dengan risiko PTM diantaranya ialah perokok, pola makan tidak sehat, malas gerak, konsumsi alkohol, obesitas, serta memiliki riwayat orang tua yang menderita Diabetes dan Hipertensi. Ditengah wabah pandemi Covid-19 ini, orang dengan Faktor Risiko PTM rentan terpapar virus dikarenakan kondisi daya tahannya yang tidak optimum.      Untuk itu, orang dengan faktor risiko PTM disarankan untuk meningkatkan imunitas dengan intesitas yang tepat. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan di rumah bagi orang risiko PTM ialah dengan cara latihan kardio dan latihan kekuatan otot.  1. Latihan Kardio      Latihan kardio merupakan aktivitas olahraga yang menggerakkan seluruh otot besar dalam tubuh, sehingga membutuhkan banyak oksigen. Latihan kardio disebut juga latihan kardiorespirasi karena melatih jantung dan paru. Conto

Pentingnya Menjaga Kesehatan Tulang

Gambar
     Berjemur di bawah sinar matahari merupakan salah satu cara yang mudah untuk mendapatkan vitamin D yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang, karena jika kekurangan vitamin D dapat mengurangi penyerapan kalsium dan melemahkan tulang, yang meningkatkan risiko osteoporosis dan rakhitis. Kalsium bersama dengan nutrisi lainnya, bekerja selaras untuk membangun dan menjaga tulang yang kuat untuk hidup. Semakin lama masa hidup, kita harus memperhatikan tulang kita.        Bicara kesehatan tulang, yang terbayang di benak kita adalah susu, sebagai sumber kalsium yang paling populer. Jarang yang terbayang pada ‘sepupunya’, yakni susu fermentasi seperti yogurt atau kefir. Sebenarnya, susu fermentasi juga sumber kalsium. Lebih dari itu, bakteri baik yang terkandung dalam susu fermentasi berperan pada kepadatan dan kesehatan tulang. Ini satu alasan pentingnya mengonsumsi probiotik, makanan fungsional yang mengandung bakteri bermanfaat.       Hilangnya massa tulang, turut dikontrol oleh sej

OSTEOPOROSIS

Gambar
Penyebab osteoporosis      Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai perubahan mikro arsitetur dan penurunan kualitas jaringan tulang yang akhirnya dapat menimbulkan kerapuhan tulang. Kerapuhan pada tulang dapat dialami oleh setiap orang seiring bertambahnya usia. Menurut Febianus (2008) faktor risiko yang menyebabkan osteoporosis, diantaranya yaitu :   1. Jenis kelamin Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Selain itu, wanita pun mengalami menoupause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun. 2. Usia Dengan penambahan usia, fungsi organ tubuh justru menurun. Pada usia 78-85 tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan pria dalam mengalami kehilangan tulang trabecular (bagian tulang yang berongga seperti spons) karena proses penuaan, penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormone paratiroid

Olahraga di Rumah saat Pandemi

Gambar
     Semenjak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau kita untuk melakukan physical distancing , banyak yang berubah dari cara kita hidup sehari-hari. Tak hanya melakukan proses belajar mengajar, bekerja, dan beribadah di rumah, para atlet dan orang-orang yang gemar berolahraga di luar ruangan juga terpaksa beradaptasi. Mereka terpaksa harus membatasi olahraga di pusat kebugaran, atau di arena olahraga lainnya.      Selama masa pandemi (COVID-19), masyarakat diminta untuk tetap menjaga kesehatan. Selain dengan mengatur pola makan, berolahraga yang cukup juga sangat diperlukan agar tubuh selalu fit sehingga imunitas tubuh lebih kuat.  Selain meningkatkan daya tahan tubuh, olahraga juga bisa membuat tubuh menghasilkan hormon endorfin yang berfungsi membuat perasaan bahagia. Namun, mengingat kita masih berada di masa pandemi COVID-19, pastikan Anda aman olahraga di tengah pandemi dengan selalu taat akan protokol kesehatan.       Ada banyak olahraga yang tetap bisa kita lakukan selama m

Manfaat Probiotik Bagi Lansia

Gambar
     Seiring bertambahnya usia, masalah pencernaan pun lebih sering menghampiri, karena organ tubuh dan kondisi mikrobiota usus menurun. Salah satu cara pencegahan terbaik adalah memperhatikan keseimbangan bakteri baik alias probiotik di dalam usus karena konsumsi rutin probiotik terbukti bermanfaat bagi kelompok usia tua.       Dilansir dari dailymail.co.uk, salah satu peneliti, Prof. Mattias Lorentzon, mengatakan, “Memang sudah ada pengobatan yang efektif mengatasi osteoporosis. Namun tingkat kerentanan tulang untuk patah jarang terdeteksi sebelum benar-benar terjadi patah tulang yang pertama kalinya. Itu sebabnya perlu adanya upaya pencegahan.” Ia menambahkan, probiotik bisa menjadi terapi alternatif yang aman untuk mencegah kejadian osteoporosis di masa depan.      Memasuki usia senja, dengan perubahan fungsi fisiologis dan lain-lain, komposisi flora usus berubah. Keanekaragamannya berkurang, dengan jumlah bakteri bermanfaat seperti Bifidobacteria berkurang dan Proteobacteria (yang