Ringankan Alergi dengan Sistem Imun Yang Baik
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ancaman terhadap kesehatan bukan hanya penyakit yang mematikan seperti serangan jantung dan pembuluh darah atau kanker. Penyakit “biasa” seperti alergi pun bisa sangat mengganggu.
Alergi jarang membunuh orang dengan seketika, kecuali untuk kasus serangan anafilaksis (reaksi alergi berat). Namun, tidak berarti alergi bisa didiamkan, karena komplikasi yang mungkin ditimbulkan oleh alergi bisa jadi cukup serius, seperti risiko meningkatnya infeksi pada telinga dan paru. Penderita alergi juga berisiko mengalami alergi lain. Misalnya penderita alergi makanan, bisa berkembang menjadi alergi pada kulit (eksim), alergi pada hidung (rhinitis), dan asma yang biasa disebut sebagai allergy march (perjalanan alergi) sejak kecil hingga dewasa. Hal ini akan menurunkan kualitas hidup penderita.
Alergi merupakan respon tubuh terhadap alergen (zat pencetus alergi). Penyebab dan manifestasi alergi berbeda pada tiap orang. Reaksi alergi terjadi karena ada ketidakseimbangan dalam sistem imun tubuh. Pada alergi, antibodi terlalu sensitif dan salah mengenali antigen / zat asing di dalam serum / cairan tubuh. Alergen yang tidak berbahaya, dianggap berbahaya sehingga ketika masuk tubuh segera memproduksi IgE (Imunoglobulin E) secara berlebihan.
IgE sebenarnya melindungi tubuh dari infeksi kuman yang paling spesifik. Pada kasus alergi, IgE melawan alergen. Tiap alergen memiliki antibodi IgE yang spesifik untuk melawan alergen spesifik. IgE kemudian menempel pada sel mast dan memicunya melepaskan histamin / sensasi gatal. Zat inilah yang memunculkan reaksi alergi, terutama pada bagian tubuh yang banyak mengandung sel mast (mata, hidung, kulit, paru, saluran cerna). Manifestasinya antara lain mata berair, bersin, hidung meler, gatal-gatal, dan sesak nafas.
Lebih dari 80% sistem imun kita berada di usus. Bila usus sehat, sistem imun menjadi optimal. Sebaliknya, bila sistem imun rendah, kita mudah terserang penyakit atau sebaliknya, tubuh menjadi hipersensitif sehingga serangan alergi meningkat dan ternyata bakteri baik penghuni usus seperti Bifidobacteria dan Lactobacillus berperan besar dalam mencegah / mengatasi alergi. Bakteri ini menempel dan melapisi dinding usus, sehingga membantu membentuk barrier (pelindung) yang kuat pada mukosa (lapisan dinding dalam) usus.
Barrier yang kuat mencegah racun, mikroorganisme dan molekul makanan yang tidak tercerna dengan baik, masuk ke aliran darah yang bisa meningkatkan beban racun di tubuh. Beban racun yang berat dapat membuat tubuh menjadi lebih sensitif terhadap paparan lingkungan, termasuk alergen seperti debu dan serbuk sari sehingga reaksi alergi meningkat. Selain itu, penelitian membuktikan konsumsi probiotik memiliki efek memodulasi keseimbangan sistem imun tubuh.
Maka dari itu kita perlu untuk menjaga kesehatan kita dengan menjaga pola makan dengan baik, makan makanan yang bergizi seimbang, bijak memilih dan menghindari makanan atau sesuatu yang memicu alergi (alergen), menjaga kebersihan, dan konsumsi probiotik setiap hari agar usus tetap sehat sehingga imun kita terjaga dengan optimal.
Sumber :
- Majalah OTC Okt-Nov 2008
- Majalah OTC Mei 2011
- Majalah OTC Juni 2013
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar