Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Omicron: Yang Perlu Diketahui dan Cara Menghindari

Pandemi COVID-19 belum usai. Meski tren penurunan sempat terjadi di banyak negara termasuk Indonesia, virus SARS-CoV-2 terus berevolusi dan memunculkan varian-varian baru. Terparahnya tentu varian delta yang turut andil dalam meroketnya angka infeksi di Nusantara pada pertengahan 2020.

Selain delta, varian lainnya yang teridentifikasi yaitu alpha, beta, gamma, lambda, kappa, dan lainnya. Terakhir dan yang paling sering diperbincangkan kini adalah varian omicron.

Varian omicron pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan. Foto oleh Cottobro dari Pexels.

Varian omicron yang memiliki nama lain B.1.1.529 ini, dilansir dari situs web World Health Organization (WHO), pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada 24 November 2021. Kini omicron sudah terdeteksi di lebih dari 50 negara.

Sama seperti varian pada umumnya, omicron terbentuk karena penularan yang semakin meningkat. Semakin luas penyebaran virus, maka kesempatan untuk berevolusi atau berubah menjadi varian baru pun semakin besar.

Mengutip artikel ilmiah yang ditulis Elisabeth Mahase (2021) terdapat indikasi bahwa omicron lebih mudah menular dibandingkan varian lain. Di Afrika Selatan sendiri, omicron telah menggeser delta terkait varian yang paling mendominasi penularan.

Namun demikian, disebutkan pula dampak yang dihasilkan tidak separah delta. Data dari berbagai rumah sakit di Afrika Selatan pada 14 November – 4 Desember menyatakan hanya sekitar 6,3% pasien saja yang membutuhkan perawatan intensif. Jika dibandingkan dengan delta, angka tersbeut sangatlah rendah.

Apakah vaksin mampu menghalau infeksi dari varian ini? Masih belum banyak penelitian yang menguji daya tahan vaksin terhadap omicron. Akan tetapi, mengutip Healthline, vaksin Pfizer booster atau dosis ketiga efektif dalam melawan infeksi bergejala sekitar 70-75 persen.

Bagaimana dengan yang merek vaksinnya berbeda? Melalui sumber yang sama ditulis, seseorang yang mendapatkan dosis penuh merek AstraZeneca dan mendapatkan booster Pfizer efektivitas vaksin meningkat 71-76 persen.

Sampai saat ini belum ada penelitian lebih lanjut untuk merek Sinovac dan Sinopharm yang umum digunakan di Indonesia.

Munculnya omicron adalah sebuah pertanda bahwa pandemi belum usai. Penerapan protokol kesehatan masih menjadi tameng yang efektif untuk menghalau seminimal mungkin terinfeksi COVID-19.

Menurut  Unicef, berikut adalah langkah yang dapat digunakan diri sendiri dan keluarga dalam rangka melawan varian omicron.

1.      Gunakanlah masker yang menutupi hidung dan mulut. Dianjurkan untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum menggunakan serta melepas masker.

2.      Rajin mencuci tangan, terutama setelah menyentuh benda-benda asing.

3.      Jaga jarak dengan orang lain minimal satu meter.

4.      Hindari berada di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk atau di tengah kerumunan.

5.      Bukalah jendela ruangan dan rumah untuk meningkatkan sirkulasi udara.

6.      Segera lakukan vaksinasi.

Tetaplah waspada di masa pandemi seperti saat ini. Batasi untuk bepergian ke luar rumah jika tidak dalam urusan yang mendesak. Terapkan selalu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar sistem kekebalan tubuh selalu kuat menghadapi segala jenis penyakit infeksi.

 

Referensi

https://www.who.int/news/item/26-11-2021-classification-of-omicron-(b.1.1.529)-sars-cov-2-variant-of-concern

https://www.unicef.org/coronavirus/what-we-know-about-omicron-variant

https://www.bmj.com/content/375/bmj.n3062

https://www.healthline.com/health-news/by-the-numbers-covid-19-vaccines-and-omicron#Pfizer-booster-vs.-Omicron

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Penyimpanan Yakult

Sejarah Berdirinya Yakult Indonesia

Kapan waktu yang tepat untuk minum Yakult?