Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Aktivitas Tetap Lancar di Cuaca Panas

 

Apakah kamu merasa akhir-akhir ini cuaca menjadi lebih panas dari biasanya? Hal ini bukan saja dialami olehmu, tapi juga oleh masyarakat di berbagai negara akibat beberapa sebab. Di sejumlah negara seperti Bangladesh, Myanmar, India, Tiongkok, sampai Thailand, meningkatnya temperatur cuaca disebabkan oleh gelombang panas atau heatwave.

Sementara di Indonesia, cuaca panas diakibatkan oleh gerak semu matahari yang merupakan siklus tahunan. Selain itu, fenomena cuaca panas ini disebut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) sebagai “Cuaca panas tak biasa”.

Cuaca panas jangan dianggap sepele. Mengutip dari artikel yang diterbitkan The BMJ (2022), paparan pada cuaca panas yang ekstrim dapat menyebabkan gangguan kesehatan akibat dari naiknya suhu tubuh sampai 40 derajat Celsius. Naiknya suhu tubuh dapat berakibat kepada rusaknya otak, jantung, ginjal, dan otot jika tak ditangani dengan baik.

Risiko di atas akan meningkat jika kamu sering beraktivitas atau bekerja di luar ruangan. Hal ini dikarenakan aktivitas fisik secara umum dapat meningkatkan suhu tubuh. Pada artikel yang sama juga disebutkan risiko penyakit ginjal akut dan kronis meningkat akibat aktivitas fisik dalam paparan cuaca panas.

Bagaimana cara agar kita tetap aman dari cuaca panas tak biasa?

Melalui tips ini, diharapkan kamu dan keluarga tetap aman serta sehat menghadapi fenomena ini. Berikut tipsnya:

1.      Saat cuaca panas kita rentan berkeringat lebih dan dehidrasi, maka dari itu selalu cukupi kebutuhan air putih ya! Jangan tunggu sampai haus terus

2.      Hindari konsumsi kafein, minuman berenergi, alkohol, serta minuman manis

3.      Batasi kontak secara langsung dengan paparan sinar matahari, gunakan topi atau payung jika memungkinkan

4.      Hindari mengenakan pakaian berwarna gelap yang mampu menyerap panas

5.      Disarankan mengenakan baju berbahan ringan dan longgar

6.      Sebisa mungkin berteduh atau berada di dalam ruangan pada pukul 11.00 – 15.00

7.      Gunakan sunscreen atau tabir surya minimal SPF30 pada kulit yang tak tertutup baju sebelum keluar rumah

Waspadai gejala akibat cuaca panas

Setiap orang memiliki batas toleransi masing-masing dalam menghadapi dampak cuaca panas. Hal yang paling terasa tentunya merasa haus karena dehidrasi. Lalu, apalagi gejalanya?

1.      Keringat berlebih

2.      Kulit terasa panas serta kering

3.      Rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat

4.      Kulit terlihat pucat

5.      Kram pada kaki dan perut

6.      Mual, muntah, serta pusing

7.      Saat kencing, urin yang keluar sedikit dan berwarna kuning pekat

Jika muncul gejala seperti di atas, segera dinginkan tubuh dengan mengelap bagian tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya dengan kain basah. Selain itu segera dinginkan tubuh dengan minum air putih.

Mari hadapi fenomena ini dengan tenang serta penuh persiapan. Tidak perlu panik, yuk sama-sama siapkan diri dengan menerapkan tips di atas. Selamat beraktivitas kembali Yakult Family!

 

Sumber:

Howard dan Krishna (2022). “How hot weather kills: the rising public health dangers of extreme heat”. The BMJ, 378. https://www.bmj.com/content/378/bmj.o1741

Kemenkes, “Berikut Tips Menghadapi Cuaca Panas Tak Biasa”, (https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230425/3842822/berikut-tips-menghadapi-cuaca-panas-tak-biasa/)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Penyimpanan Yakult

Sejarah Berdirinya Yakult Indonesia

Kapan waktu yang tepat untuk minum Yakult?