Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Apa itu Hipertensi dan Cara Mencegahnya

 

Apa itu hipertensi? Mengutip situs web Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan/atau diastolik ≥ 90 mmHg pada orang dewasa. Hipertensi disebut juga tekanan darah tinggi.

Gangguan kesehatan ini tak bisa dianggap sebelah mata. Sebab, hipertensi yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi seperti penyakit jantung koroner, stroke, gagal hinjal, kerusakan pembuluh darah retina, dan lainnya.

Jumlah pengidapnya pun tak sedikit. Di dunia, melansir data World Health Organization (WHO), diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun memiliki hipertensi. Selain itu, diprediksi sekitar 46% pengidap dewasanya tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut.

Bagaimana dengan hipertensi di Indonesia? Melalui Riset Kesehatan Dasar Kemenkes (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi orang dewasa Indonesia dengan hipertensi mencapai 34,1%.

Faktor utama dari kemunculan hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu faktor yang dapat dicegah dan tidak dicegah. Kebiasaan merokok, diabetes, kelebihan berat badan, obesitas, konsumsi garam berlebihan, dan konsumsi alkohol merupakan faktor meningkatnya hipertensi yang bisa dicegah atau diubah.

Sementara faktor yang tak bisa dicegah di antaranya riwayat keluarga, usia, serta jenis kelamin. Jika anggota keluarga dekat memiliki riwayat hipertensi, kamu berkemungkinan untuk mengidap kondisi ini.

Cara mencegah hipertensi

Hal yang perlu kita perhatikan adalah gaya hidup. Sebab, sebagian besar faktor meningkatnya risiko hipertensi berasal dari gaya hidup kurang baik. Berikut pola pencegahan yang bisa kamu lakukan:

1.      Rutin berolahraga

Beraktivitas fisik minimal 30 menit per hari atau 150 menit setiap minggunya sudah cukup guna membantu menjaga kesehatan. Jenisnya pun beragam, mulai dari hanya jalan kaki, berlari, senam, bersepeda, atau berenang.

2.      Menerapkan pola makan sehat

Pemerintah melalui Kemenkes merekomendasikan masyarakat Indonesua untuk menerapkan pola makan Gizi Seimbang. Pada prinsipnya, pedoman ini mengajak kita makan makanan beraneka ragam dmulai dari karbohidrat, protein/lauk pauk, buah-buahan, dan sayur-mayur dengan jumlah seimbang.

3.      Menghindari kebiasaan merokok dan paparan asap rokok

Dilansir dari situs web American Heart Association (AHA), baik merokok maupun terkena paparan asap rokok (perokok pasif) ternyata meningkatkan risiko penumpukan lemak atau plak pada arteri. Proses ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah dan terciptanya tekanan darah tinggi.

4.      Menghindari konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol bisa meningkatkan tekanan darah dengan berbagai cara. Salah satunya mempengaruhi kadar kortisol. Melansir Medical News Today, kortisol adalah hormon yang mengatur metabolisme dan sistem imun.

Kortisol juga memperbesar pelepasan hormon katekolamin yang jika terlalu besar ternyata menyebabkan tubuh mengeluarkan sedikit cairan dari urin. Nah, cairan tubuh yang terlalu banyak di dalam tubuh secara langsung meningkatkan risiko tekanan darah.

Menurut sebuah studi oleh Baroroh dan Fathonah (2017), rata-rata total biaya medik langsung pasien hipertensi tanpa penyakit lain berkisar Rp213.000-434.000 dan berpotensi mencapai Rp927.000 jika memiliki penyakit lain.

Jumlah di atas tentu tidaklah sedikit. Belum lagi jika kelak mengalami komplikasi akibat hipertensi. Menerapkan gaya hidup sehat serta menghindari berbagai faktor penyebabnya dapat membantu kamu terhindar hipertensi. Sehat selalu ya Yakult Family!

 

Sumber:

Kemkes, “Cara Mengatasi Hipertensi”, (https://promkes.kemkes.go.id/cara-mengatasi-hipertensi)

Kemkes, “Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya komplikasi”, (https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/18/hipertensi-yang-tidak-terkontrol-dapat-menyebabkan-terjadinya-komplikasi)

WHO, “Hypertension”, (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension)

Kemkes, “Pilar Utama dalam Prinsip Gizi Seimbang”, (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/179/pilar-utama-dalam-prinsip-gizi-seimbang)

AHA, “Smoking, High Blood Pressure, and Your Health”, (https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/changes-you-can-make-to-manage-high-blood-pressure/smoking-high-blood-pressure-and-your-health)

Medical News Today, “What to Know About Alcohol and Blood Pressure”, (https://www.medicalnewstoday.com/articles/alcohol-and-blood-pressure#alcohol-and-blood-pressure)

Baroroh dan Fathonah (2017). “Biaya Medik Langsung Terapi Hipertensi Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit X Yogyakarta”. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, 3(2):6-13. https://journal.unimma.ac.id/index.php/pharmacy/article/download/1724/961/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Penyimpanan Yakult

Sejarah Berdirinya Yakult Indonesia

Kapan waktu yang tepat untuk minum Yakult?