Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Begadang Jangan Begadang, Jika Anda Tak Ingin Dihantui Penyakit Berikut


 

“Begadang jangan begadang”

“Kalau tiada artinya”

“Begadang boleh saja, kalau ada perlunya”

Penggalan lirik lagu Begadang oleh “Raja Dangdut” Rhoma Irama tersebut mengingatkan kita untuk tidak sering-sering begadang. Selain penggalan di atas, pada lirik lagu yang diciptakan pada 1973 menyebutkan begadang bisa menyebabkan muka menjadi pucat karena pasokan darah berkurang Benarkah demikian?

Jika melansir Hellosehat.com, kurang tidur membuat wajah menjadi terlihat kusam atau tidak cerah. Kurang tidur mengakibatkan sistem imunitas berkurang dan risiko peradangan kulit meningkat. Tidak hanya itu, produksi kolagen dan asam hialuronik yang berfungsi menjaga kecerahan kulit akan berkurang.

Selain itu, apa saja dampak buruk begadang bagi kesehatan? Simak artikel ini sampai habis ya.

 

  1. Tekanan darah tinggi

Tingginya tekanan darah umumnya diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti terlalu banyak konsumsi makanan asin, merokok, kurang berolahraga, dan sering begadang. Tekanan darah yang tinggi memaksa jantung memompa darah lebih keras agar sampai ke seluruh tubuh. Jika didiamkan, maka risiko gagal ginjal, stroke, hingga gagal jantung bisa terjadi.

Mengutip dari situs web Mayo Clinic, tidur dapat membantu tubuh mengontrol hormon yang dibutuhkan untuk mengontrol stres dan metabolisme. Begadang atau kurang tidur akan mempengaruhi hormon yang kelak mempengaruh pada meningkatnya tekanan darah.

 

  1. Kelebihan berat badan dan obesitas

Tanpa disadari begadang turut mendorong angka berat badan semakin naik lho! Jika dikutip dari Sleep Foundation, ketidakseimbangan hormon akan terjadi karena begadang. Hal ini kemudian membuat rasa lapar naik dan mendorong Anda untuk terus makan tengah malam.

Belum lagi jika Anda yang sering ngemil cemilan berkalori tinggi untuk menemani begadang.

 

  1. Meningkatnya risiko diabetes

Diabetes adalah kondisi di mana gula darah di dalam tubuh meningkat. Apa yang terjadi jika seseorang mengidap diabetes? Kadar gula tinggi bisa menurunkan elastistitas pembuluh darah disamping menyempitkannya. Sehingga, aliran darah terhambat. Dengan demikian suplai darah dan oksigen berkurang hingga menyebabkan serangkaian penyakit.

Nah, saat Anda rutin begadang maka risiko resistensi insulin meningkat. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), saat itu terjadi maka sel-sel tubuh tidak bisa menyerap gula dengan optimal. Menyebabkan penumpukan gula di dalam darah dan terjadilah diabetes.

 

  1. Depresi dan gangguan mental lainnya

Kurangnya waktu tidur yang kronis ternyata mampu mempengaruhi kesehatan mental. Menurut artikel ilmiah yang ditulis oleh Mohammed A. Al-Abri (2015), kurang tidur seperti karena begadang menyebabkan perubahan neurokimia di otak. Di satu sisi, depresi juga menyebabkan gangguan tidur dan memperburuk suasana hati untuk jangka waktu lama.

Hal yang patut dijadikan catatan adalah durasi rata-rata tidur masyarakat semakin pendek dan beriringan dengan meningkatnya prevalensi gejala depresi di seluruh dunia. Berkonsultasi dengan dokter dianjurkan jika Anda merasa kondisi mental terganggu akibat kekurangan tidur.

 

Gaya hidup adalah cerminan dari kondisi kesehatan. Jika Anda sudah menerapkan pola hidup bersih dan sehat, maka kondisi kesehatan yang baik akan mengikuti.

Sama halnya dengan tidur, usahakan untuk penuhi durasi yang dianjurkan. Melansir situs web Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes), orang dewasa berusia 18-40 tahun disarankan untuk tidur 7-8 jam seharinya.

Sementara bagi orang yang beraktivitas di malam hari hingga pagi, waktu tidur dapat diganti di siang hari. Asalkan kebutuhan durasi tidurnya mencukupi.

 

 

Sumber:

Hellosehat.com, “4 Akibat Kurang Tidur pada Kulit Wajah, Termasuk Bikin Jerawatan”, (https://hellosehat.com/pola-tidur/insomnia/akibat-kurang-tidur-bagi-wajah/)

Mayo Clinic, “Sleep deprivation: A cause of high blood pressure?”, (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/expert-answers/sleep-deprivation/faq-20057959)

Sleep Foundation, “Obesity and sleep”, (https://www.sleepfoundation.org/physical-health/obesity-and-sleep)

CDC, “Sleep for a good cause”, (https://www.cdc.gov/diabetes/library/features/diabetes-sleep.html)

National Library of Medicine, “Sleep Deprivation and Depression”, (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4318605/)

Health, “12 Ways Staying Up All night Could Hurt Your Health”, (https://www.health.com/condition/sleep/health-risks-night-owl)

Kemkes, “Istirahat Cukup”, (https://promkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/publikasi_materi_promosi/Informasi%20CERDIK/6.%20Istirahat%20Cukup_285x285mm.pdf)

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Penyimpanan Yakult

Sejarah Berdirinya Yakult Indonesia

Kapan waktu yang tepat untuk minum Yakult?