Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Apakah Hewan Peliharaan Anda bisa Menularkan COVID-19?

Belum ada penelitian lebih lanjut mengenai penularan dari hewan ke manusia. Namun, penularan manusia ke hewan dilaporkan terjadi. Sumber: Francesco Ungaro dari Pexels.

Kucing dan anjing merupakan salah satu hewan yang umum dipelihara di Indonesia. Selain itu, hewan seperti burung, ikan, bahkan ular dan hewan pengerat pun sering kali kita lihat berada di rumah-rumah untuk dipelihara. Ternyata, memiliki hewan peliharaan bermanfaat untuk kesehatan manusia.

Melansir Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat  (CDC), memelihara hewan mampu:

1.     Menurunkan tekanan darah

2.     Menurunkan kadar kolesterol jahat

3.     Menurunkan kadar trigliserida

4.     Mengurangi perasaan kesepian

5.     Meningkatkan kesempatan untuk berolahraga) dan beraktivitas fisik di luar rumah

6.     Meningkatkan kesempatan untuk bersosialisasi dengan orang lain.

Pandemi COVID-19 membuat semua orang menjadi lebih waspada, tak terkecuali saat berinteraksi dengan hewan peliharaan. Kembali mengutip CDC, sampai saat ini belum ada bukti yang menyebutkan hewan berperan besar dalam menyebarkan dan menularkan virus. Akan tetapi, dari perkiraan saat ini, diketahui bahwa virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 berasal dari hewan, kemungkinan besar kelelawar.

Meski demikian, dilaporkan ada beberapa hewan seperti kucing dan anjing yang terinfeksi virus ini di berbagai negara. Bahkan, di Slovenia seekor musang pun dilaporkan tertular penyakit ini.

Kabar mengenai terinfeksinya hewan-hewan di kebun binatang pun tak luput jadi sorotan. Hewan-hewan yang terinfeksi tersebut meliputi hewan kucing besar seperti harimau, singa, dan macan tutul, serta hewan primata seperti gorila. Diketahui, hewan tersebut tertular dari petugasnya yang sudah terjangkit COVID-19. Dengan demikian, ada bukti bahwa manusia bisa menularkan penyakit ini kepada hewan.

Hal ini menunjukkan meski belum ada penelitian lebih lanjut, hewan pun bisa terinfeksi COVID-19, meski tentu risikonya kecil dan sangat langka. Penularan melalui hewan juga ditengarai dapat terjadi melihat dari hipotesis munculnya SARS-CoV-2 yaitu penularan kelelawar di pasar hewan di Wuhan, Tiongkok.

Serangkaian studi masih terus dilakukan untuk mencari kejelasan apakah hewan bisa tertular dan menularkannya ke manusia. Sampai saat ini, penelitian eksperimen menunjukkan bahwa hewan mamalia termasuk kucing dan anjing bisa terinfeksi oleh virus ini. Selain itu, hewan seperti kucing, musang, hamster, kelelawar buah, anjing rakun, dan rusa buntut putih bisa menginfeksikan SARS-CoV-2 ke hewan lain.

Oleh karena itu, risiko hewan peliharaan Anda terkena COVID-19 selalu ada meski sangat kecil. Lindungilah selayaknya anggota keluarga sendiri dengan selalu memberikan penjagaan terhadap virus. Anda juga bisa untuk membatasi interaksinya dengan orang atau hewan lain. Inilah hal yang bisa Anda lakukan:

1.     Biarkan hewan tetap berada di rumah

2.     Sesekali, bawalah keluar rumah namun dengan kondisi Anda menerapkan protokol kesehatan

3.     Jaga jarak dengan orang atau hewan peliharaan lain sejauh 2 meter

4.     Hindari tempat ramai atau kerumunan

5.     Meski mengenakan masker efektif menghindari manusia dari penularan COVID-19, jangan gunakan masker ke hewan peliharaan karena berpotensi melukai mereka

6.     Jangan bersihkan hewan menggunakan disinfektan, alkohol, atau hand sanitizer selepas bepergian dari luar rumah

7.     Bila Anda sakit, biarkan orang lain di dalam untuk merawatnya sementara

8.     Hindari kontak dengan manusia seperti untuk menyentuh, memeluk, mencium, menjilat, berbagi makanan, sampai tidur di satu kasur yang sama

9.     Bawalah hewan peliharaan ke dokter hewan terdekat bila menunjukkan gejala sakit

10.  Biasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan

Jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. 

 

 

 Referensi:

https://www.cdc.gov/healthypets/health-benefits/index.html

https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/pets.html

https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/animals.html

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Penyimpanan Yakult

Sejarah Berdirinya Yakult Indonesia

Kapan waktu yang tepat untuk minum Yakult?