Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Serba-serbi Udang yang Wajib Anda Pahami

 

Belum seafood namanya kalau belum ada sajian udang di meja. Udang menjadi salah satu santapan makanan laut favorit yang dapat diolah dengan berbagai cara, mulai dari ditumis, digoreng, sampai dijadikan sup. Di Indonesia, banyak makanan tradisional yang mengambil udang sebagai bahan utama, mulai dari kerupuk hingga rebon.

Rasanya yang enak pun sebanding dengan nutrisi di dalamnya. Melansir Healthline.com, dalam 85 gram udang mengandung:

  •          Kalori: 84,2
  • Protein: 20,4 g
  • Zat besi: 0,433 mg
  • Fosfor: 201 mg
  • Potasium: 220 mg
  • Zinc: 1,39 mg
  • Magnesium: 33,2 mg
  • Sodium: 94,4 mg

Selain itu, udang dikenal kaya akan kandungan iodine yang penting bagi kesehatan otak.

Apakah Udang Aman untuk Kesehatan Jantung?

Udang mengandung kolesterol yang tinggi. Pada setiap 85 gram, kolesterolnya bisa mencapai 161 mg. Kolesterol tinggi erat kaitannya dengan tinggi lemak jenuh. Kandungan ini disebut dapat meningkatkan risiko penyakit seperti kardiovaskular atau penyakit jantung.

Namun, menurut artikel ilmiah yang ditulis Ghada A. Soliman (2018), sebagian besar makanan kaya kolesterol tinggi pula asam lemak jenuhnya sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Akan tetapi, telur dan udang adalah pengecualian.

Sementara itu, American Heart Association (AHA) mengutip dari Medical News Today udang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol selama tidak diolah dengan cara digoreng.

Udang Tinggi Antioksidan, Melindungi dari Peradangan

Antioksidan yang terdapat pada udang bernama astaxanthin. Zat inilah yang menyebabkan udang berwarna merah. Tidak hanya berpengaruh pada warnanya, astaxanthin pun bermanfaat bagi kesehatan. Seperti yang tertulis pada artikel penelitian oleh Grimmig, dkk. (2017), astaxanthin dapat mendorong efek anti peradangan dan penyakit kronis yang berkaitan dengan otak serta saraf.

Hati-hati Alergi!

Melansir situs web School Nutrition Association, menurut Food Allergy Research & Education (FARE) ada lebih dari 170 makanan yang dilaporkan memicu alergi. Dari ratusan nama, terdapat Sembilan makanan yang disebut sebagai “Big Nine” penyebab alergi terbanyak, di antaranya susu, telur, kacang-kacangan, ikan, krustasea, gandum, kedelai, dan wijen, dan kerang-kerangan termasuk udang.

Kandungan pada udang yang paling umum menyebabkan alergi adalah sebuah protein bernama tropomyosin. Ada pula arginine kinase dan hemosianin sebagai salah satu penyebab alerginya.

Gejala alergi udang beragam, yaitu:

  •           Rasa kesemutan di tenggorokan
  • Masalah pencernaan
  • Kesulitan bernapas
  • Reaksi kulit seperti gatal-gatal dan ruam

Penting untuk memahami alergi yang Anda alami. Guna mengetahui apakah Anda alergi terhadap udang, bisa dicoba dengan mengonsumsi sedikit-sedikit untuk mengetahui reaksi tubuh. Jika terjadi ciri-ciri di atas atau gejala aneh lainnya, sangat disarankan untuk berhenti konsumsi udang.

Udang dapat mengakibatkan penderita alerginya mengalami reaksi anafilaksis. Reaksi ini sangat berbahaya, sebab dapat menyebabkan kejang, tak sadarkan diri, dan bahkan kematian jika ditangani kurang tepat.

 

Sumber:

Healthline, “Is Shrimp Healthy? Nutrition, Calories, and More”, (https://www.healthline.com/nutrition/is-shrimp-healthy#nutrition-content)

Soliman (2018). “Dietary Cholesterol and the Lack of Evidence in Cardiovascular Disease”, Nutrients, 10(06): 780. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6024687/

Medical News Today, “Is shrimp high in cholesterol?”, (https://www.medicalnewstoday.com/articles/315947)

Grimmig, dkk. (2017). “Neuroprotective mechanisms of astaxanthin: a potential therapeutic role in preserving cognitive function in age and neurodegeneration”, GeroScience, 39(1): 19-32. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5352583/

School Nutrition Association, “Major Allergens: The Big Nine”, (https://schoolnutrition.org/resource/major-allergens-the-big-nine/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Penyimpanan Yakult

Sejarah Berdirinya Yakult Indonesia

Kapan waktu yang tepat untuk minum Yakult?