Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Pengaruh Probiotik pada Kesehatan Mental


Meski sering kali dianggap sepele, kesehatan mental penting untuk selalu kita perhatikan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes) melalui situs webnya menuliskan, kesehatan yang baik ditandai dengan kondisi batin yang tentram dan tenang sehingga memungkinkan untuk menikmati kehidupan sehari-hari serta menghargai orang lain.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental tetap baik. Salah satunya mengenali diri sendiri seperti potensi, kelebihan, dan kekurangan serta bagaimana cara mengatasi kejatuhan mental.

Bagi beberapa orang, mengonsumsi makanan favorit merupakan cara untuk menjaga perasaan tetap senang sehingga kesehatan mental bisa terjaga. Bagaimana dengan probiotik?

Probiotik adalah bakteri hidup yang jika diberikan dalam jumlah optimal maka dapat memberikan manfaat. Sebelum membahas jauh soal pengaruh probiotik terhadap kesehatan mental, tahukah Anda jika usus ternyata memiliki hubungan timbal balik dengan otak. Hubungan ini dinamakan gut-brain axis.

Melansir situs web Harvard Health Publishing, contoh hubungan ini bisa dilihat dengan bagaimana perut memberikan sinyal perasaan kenyang kepada otak ketika perut sudah penuh. Contoh lainnya adalah kondisi bakteri di usus secara tidak langsung dapat memengaruhi emosi dan kemampuan kognitif. Misalnya, beberapa bakteri di usus memproduksi hormon oksitosin yang berfungsi mendorong peningkatan perilaku sosial.

Bagaimana dengan pengaruh probiotik bagi kesehatan mental? Sebuah penelitian menunjukkan probiotik diasosiasikan dengan berkurangnya pikiran negatif yang berkaitan dengan suasana hati memburuk. Penelitian yang dilakukan oleh Steenbergen, dkk. (2015) meneliti 20 partisipan yang diberikan probiotik selama empat minggu.


 

Sementara itu penelitian lainnya oleh Mohammadi, dkk. (2016) meneliti 70 responden selama enam bulan dengan suplementasi 100 gram probiotik per hari secara rutin. Tertulis, responden mengalami peningkatan mulai dari kesehatan secara umum, serta menurunnya gejala depresi, kecemasan, dan stres.

Bahkan, menurut artikel meta-analisis yang ditulis Ansari, dkk. (2020) disebut probiotik dan prebiotik dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan fungsi psikologis serta. Selain itu, keduanya bisa dijadikan alternatif pengobatan bagi gangguan mental umum. Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperkuat penemuan ini.

Probiotik tidak hanya tersedia dalam bentuk suplemen obat, tetapi juga makanan seperti yoghurt, tempe, kimchi, minuman susu fermentasi, dan lainnya.

Menjaga kesehatan mental adalah langkah yang baik untuk memastikan kehidupan yang lebih berkualitas. Jika diperlukan, psikolog dan psikiater bisa menjadi solusi untuk membantu Anda dalam memperbaiki kualitas kesehatan mental.

 

Sumber:

Kemkes, “Pengertian Kesehatan Mental”, (https://promkes.kemkes.go.id/pengertian-kesehatan-mental)

Harvard Health Publishing, “Probiotics may help boost mood and cognitive function”, (https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/probiotics-may-help-boost-mood-and-cognitive-function)

Harvard Health Publishing, “What’s the connection betweeb the gut and brain health?”, (https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/whats-the-connection-between-the-gut-and-brain-health)

Harvard Health Publishing, “The gut-brain connection”, (https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/the-gut-brain-connection)

Steenbergen, dkk. (2015). “A randomized controlled trial to test the effect of multispecies probiotics on cognitive reactivity to sad mood”, (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25862297/)

Mohammadi, dkk. (2016). “The effects of probiotics on mental health and hypothalamic– pituitary–aderal axis: A randomized, double–blind, placebo-controlled trial in petrochemical workers. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25879690/)

Ansari, dkk. (2020). “The effects of Probiotics and Prebiotics on Mental Disorders: A Review on Depression, Anxiety, Alzheimer, and Autism Spectrum Disorders”, (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25879690/)

Akkasheh, dkk. (2016). “Appliad nutritional investigation Clinical and metabolic response to probiotic administration in patients with major depressive order: A randomized, double-blind, placebo-controlled trial”, (https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0899900715003913)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Penyimpanan Yakult

Sejarah Berdirinya Yakult Indonesia

Kapan waktu yang tepat untuk minum Yakult?