Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Mengapa Perlu Berjalan Kaki 10.000 Langkah Setiap Hari?


 

Pernahkah Anda mendengar kalimat "jalan kaki 10.000 langkah per hari? Melansir sebuah artikel di situs web Kementerian Keschatan Republik Indonesia (Kemenkes), jalan kaki 10.000 langkah per hari pertama kali populer di Jepang media 1960-an. Jalan kaki 10.000 langkah merupakan slogan sebuah brand di Jepang untuk meramaikan Olimpiade Tokyo 1964 sekaligus mendorong masyarakat memperbaiki gaya hidup menjadi sehat.

Angka 10.000 langkah tentunya tidaklah sedikit. Jika diukur, 10.000 langkah jalan kaki setara dengan 8-9 km.

Namun, apakah jalan kaki 10.000 langkah memiliki arti bagi kesehatan? Atau hanya sebuah trik marketing saja?

Sebuah studi yang dilakukan oleh Tudor-Locke, dkk. (2011) menuliskan orang dewasa shat umumnya berjalan kaki di antara 4.000 sampai 18.000 dengan 10.000 langkah sebagai rata-ratanya.

Jalan kaki 10.000 langkah juga sangat cook bagi Anda yang sedang berusaha menurunkan berat badan. Penelitian yang dilakukan ole Kornanong Yuenyongchaiwat (2016) melibatkan 35 responden dengan kriteria kelebihan berat badan dengan intervensi berjalan kaki sebanyak

10.000 langkah setiap hari selama 12 minggu.

Hasilnya, sebanyak 30 partisipan memiliki skor kecemasan, depresi, kemarahan, kelelahan, dan tekanan suasana hat yang jauh lebih rendah dibandingkan sebelum intervensi. Selain itu, berat badan, lingkar pinggang, dan indeks massa tubuhnya pun menjadi lebih baik.

Tidak hanya itu, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Dede Nasrullah, melansir situs web Kemenkes, menjabarkan beberapa manfaat rutin berjalan kaki.

Berbedanya, ia menyarankan masyarakat untuk jalan kaki minimal 30 menit setiap harinya.

Adapun manfaatnya yaitu:

1.      Menurunkan tekanan darah

2.      Menurunkan risiko diabetes melitus tipe 2 hingga 50 persen

3.      Menurunkan berat badan

4.      Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

5.      Memperkuat sendi dan tulang

6.      Mencegah osteoporosis

7.      Menghilangkan sakit punggung

8.      Menambah volume baru

9.      Mengurangi stres

10.  Memperbaiki pencernaan

Membiasakan diri berjalan kaki memang tidak mudah. Tetapi semuanya diawali dari niat dan memulai, terutama dari hal-hal kecil. Misalnya jadwalkan kegiatan jalan kaki seperti di setiap pagi pada akhir pekan atau selepas bekerja. Di samping itu, Anda bisa coba untuk perbanyak menggunakan transportasi umum atau menaiki tangga ketika di kantor.

Kesehatan adalah investasi. Kesehatan dapat dimulai dari menerapkan hal kecil, sekecil sering-sering berjalan kaki!

 

Kemenkes, "Ajaib Jalan Kaki", (https://yankes.kemkes.go.id/view artikel/1518/ajaib-jalan-kaki)

How many steps/day are enough? For adults. The International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity. Tudor-Locke (2011). https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21798015/

Effects of 10.000 steps a day on physical and mental health in overweight participants in a community setting: a preliminary study. Brazilian Journal of Physical Therapy. Oleh Kornanong Yuenyongchaiwat (2016). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5015672/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Penyimpanan Yakult

Sejarah Berdirinya Yakult Indonesia

Kapan waktu yang tepat untuk minum Yakult?