Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Protein merupakan salah satu mikronutrien ditemukan di hampir semua bagian tubuh seperti otot, tulang, kulit, rambut, dan lainnya. Fungsinya sendiri, menurut Harvard School of Public Health, adalah membuat enzim untuk pembentukan reaksi kimia seperti hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui darah.
Asupan protein biasanya sangat diperhatikan oleh ia yang sedang berusaha memperbesar dan mengencangkan otot. Otot sendiri sebagian besar terdiri dari protein. Mengutip dari Healthline, guna menjaga (bahkan menambah) massanya, otot harus terus mensintesis lebih banyak otot daripada yang dipecah.
Meski demikian, protein saja tidaklah cukup. Dianjurkan untuk dibarengi dengan olahraga secara rutin terutama yang menstimulus pergerakan otot contohnya angkat beban untuk meningkatkan massa otot lengan.
Menurut artikel tinjauan yang ditulis oleh Pasiakos, McLellan, dan Lieberman (2015) suplementasi protein dapat membantu meningkatkan durasi, frekuensi, dan latihan berolahraga. Maka dari itu, kekuatan otot pun dapat berkembang.
Berapa protein yang kita butuhkan seharinya? Jika melihat Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2019 tentang Anga Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia, rata-rata angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia adalah 57 gram per hari pada tingkat konsumsi.
Berikut adalah sumber protein yang bisa dijadikan preferensi:
1. Ikan salmon
Ikan salmon seberat 124 gram mengandung 30,5 gram protein
2. Dada ayam
Setengah dada ayam seberat 86 gram mengandung 26,7 gram protein
3. Yogurt greek
Seberat 200 gram yogurt greek mengandung 19,9 gram protein
4. Susu sapi
Segelas susu sapi (246 ml) mengandung 8,32 gram protein
5. Kacang tanah
Satu ons (28,35 gram) kacang almon mengandung 7,31 gram protein
6. Telur
Satu buah telur besar (50 gram) mengandung 6,3 gram protein
7. Kacang almon
Satu ons (28,35 gram) kacang almon mengandung 6 gram protein
Sama seperti mikronutrien lainnya, protein sebaiknya dikonsumsi dengan cukup sesuai prosinya. Pasalnya, asupan protein berlebih dapat mendorong munculnya gangguan penyakit. Salah satunya adalah sembelit.
Kembali melansir Healthline, makanan tinggi protein biasanya rendah serat sehingga proses pencernaan menjadi tidak lancar. Dianjurkan untuk menjaga keseimbangan gizi dengan mengonsumsi makanan tinggi serat seperti sayur dan buah serta minum air putih.
Selain protein, nutrisi seperti vitamin, mineral, karbohidrat, dan lemak juga harus diperhatikan asupannya. Terapkan Pedoman Gizi Seimbang agar kebutuhan nutrisi harianmu terpenuhi dengan lengkap.
Sumber:
Harvard School of Public Health, “Protien”, (https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/what-should-you-eat/protein/)
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2019 tentang Anga Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia
Healthline, “Protein Intake – How Much Protein Should You Eat per Day?”, (https://www.healthline.com/nutrition/how-much-protein-per-day#muscles-strength)
Pasiakos, McLellan, dan Lieberman. The effects of protein supplements on muscle mass, strength, and aerobic and anaerobic power in healthy adults: a systematic review. 2015 Jan;45(1):111-31. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25169440/
Tagawa, dkk. Synergistic Effect of Increased Total Protein Intake and Strength Training on Muscle Strength: A Dose-Response Meta-analysis of Randomized Controlled Trials. Sports Medicine. 2022 Sept. https://sportsmedicine-open.springeropen.com/articles/10.1186/s40798-022-00508-w
Healthline, “10 Science-Backed Reasons to Eat More Protein”, (https://www.healthline.com/nutrition/10-reasons-to-eat-more-protein#TOC_TITLE_HDR_3)
Healthline, “16 Delicious High Protein Foods”, (https://www.healthline.com/nutrition/high-protein-foods#TOC_TITLE_HDR_2)
Healthline, “Are There Risks Associated with Eating Too Much Protein?”, (https://www.healthline.com/health/too-much-protein#risks)
Komentar
Posting Komentar