Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Bahaya Menahan Dorongan BAB

 


Dikarenakan kesibukan beraktivitas (bisa juga malas bergerak), kita mungkin mengatasi keinginan buang air besar (BAB) dengan menahannya. Tidak jarang juga dorongan untuk BAB tersebut hilang beberapa saat setelah kita menahannya. Apakah itu baik?

Melansir Medical News Today, menahan dorongan BAB yang dilakukan terus menerus bisa menyebabkan inkontinensia fekal. Inkontinensia fekal adalah kondisi di mana seseorang tidak bisa mengendalikan BAB. Selain itu, menahan dorongan BAB bisa mengakibatkan konstipasi atau sembelit.

Sebetulnya menahan dorongan BAB tidaklah berbahaya. Bahkan tanpa disadari kita juga melakukannya seperti saat di tengah perjalanan, meeting, atau makan sesuatu.

Pada anak-anak, menurut penelitian oleh Ali, dkk. (2011), konstipasi dikaitkan dengan kebiasaannya menahan dorongan BAB.

Meski begitu, menahan dorongan BAB menjadi berbahaya di dalam situasi tertentu. Misalnya dorongan BAB yang besar dan sering dilakukan dapat berakibat sembelit. Saat BAB ditahan, air di dalam feses diserap usus sehingga menjadi sulit untuk keluar nantinya.

Beberapa kasus menahan dorongan BAB dapat menyebabkan feses terjebak di bagian bawah usus (impaksi fekal), terbentuknya celah atau lubang di usus (perforasi intestinal), sampai hilangnya sensitivitas rektum dalam merasakan dorongan BAB.

Feses yang terlalu lama berdiam dan tak dikeluarkan juga diketahui bisa meningkatkan jumlah bakteri merugikan di usus. Tertulis pada artikel penelitian yang ditulis Dennis Raahave (2015), hal ini dapat berujung pada peradangan dan berisiko menjadi kanker usus.

Lantas, berapa kali jumlah BAB yang normal? Menurut artikel yang dimuat Healthline, kebiasaan BAB setiap orang berbeda-beda. Namun, tiga kali sehari sampai tiga kali seminggu sudah dapat dikatakan normal.

Hal yang perlu dicatat adalah kebiasaannya, termasuk jadwal. BAB merupakan aktivitas yang umumnya terjadwal, misalnya pagi setiap harinya, atau sekali dalam dua hari, dan lainnya. Disarankan untuk selalu tepat waktu sesuai jadwalnya.

 

 

https://www.medicalnewstoday.com/articles/is-it-bad-to-hold-your-poop#is-it-bad

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3215436/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25748875

https://www.healthline.com/health/how-many-times-should-you-poop-a-day#see-a-doctor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Penyimpanan Yakult

Sejarah Berdirinya Yakult Indonesia

Kapan waktu yang tepat untuk minum Yakult?