Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Makanan yang Bantu Atasi Bad Mood

 


Pernahkah Anda mengalami bad mood? Sebelum kita beranjak, beberapa dari Anda mungkin masih bingung dengan istilah kekinian bad mood yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah suasana hati buruk. Pernahkah Anda mengalaminya?

Bad mood bisa datang kapan saja. Contohnya ketika perasaan kesal yang muncul saat gelas kopi tak disengaja tersenggol hingga terjatuh dari meja. Atau bisa juga diakibatkan oleh pencapaian kerja yang belum mencapai target di bulan ini. Berawal dari bad mood, stres bisa datang kapan saja.

Mengalami bad mood merupakan hal yang wajar dan bisa dialami siapa saja. Jika bad mood menyerang, kami sarankan Anda untuk menenangkan diri dari pikiran negatif, bernapas secara teratur, dan mengalihkan pikiran ke hal-hal positif. Contohnya menengok video-video kucing yang imut, meme-meme lucu, atau ngobrol dengan orang terdekat.

Tetapi tahukah Anda? Ada beberapa makanan yang dikenal mampu mengatasi bad mood. Apa saja ya? Berikut rangkumannya:

1.      Pisang

Melansir dari situs web Kemenkes, kandungan asam amino dan vitamin B6 dalam buah pisang mampu membantu mendukung proses pengubahan asam amino triptofan menjadi hormon serotonin. Hormon ini diketahui sebagai hormon kebahagiaan untuk memperbaiki suasana hati.

Pisang merupakan buah yang tidak sulit ditemukan di mana-mana. Umumnya pisang dibeli satu sisir yang jumlahnya bisa belasan. Tetapi Anda bisa membeli pisang dengan jumlah satuan yang mulai ramai tersedia di toko modern. Jadi lebih praktis kan?

2.      Cokelat hitam

Siapa sih yang tidak suka cokelat? Rasanya yang manis dan meleleh di mulut membuat cokelat mudah disukai. Menurut sumber yang sama, cokelat, khususnya cokelat hitam, bisa membantu menurunkjan hormon kortisol.

Hormon kortisol yang melonjak tinggi bisa menyebabkan gangguan kesehatan, salah satunya diawali dengan stres. Maka jangan heran jika kortisol dinami juga hormon stres.

3.      Ikan

Ikan tidak hanya enak dikonsumsi dengan berbagai macam cara. Ia mengandung banyak gizi yang baik untuk fungsi organ tubuh, salah satunya otak. Sebagai informasi, ikan adalah salah satu sumber asam lemak dan omega-3 terbaik.

Kandungan asam lemak dan omega-3 yang melimpah terdapat pada ikan laut seperti makarel, salmon, atau sarden. Mengutip dari penelitian oleh Lindsay, dkk (2019), omega-3 bisa membantu mengurangi stres psikososial ibu yang sedang mengandung sekaligus memperbaiki indeks massa tubuh.

4.      Kacang-kacangan

Kacang-kacangan seperti kacang pohon, buncis, lentil, dan sebagainya disarankan untuk dikonsumsi untuk menurunkan tingkat stres. Bahkan, menurut artikel ilmiah oleh Emilio Ross (2010), kacang pohon dan kacang tanah dapat menekan peradangan dan menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah serta stres oksidatif.

Setelah membaca informasi di atas, Anda tidak perlu khawatir lagi ya ketika bad mood. Lakukan apa yang membuat Anda bahagia, termasuk mengonsumsi makanan-makanan pendukungnya juga.  

 

 

Sumber:

Kemkes, “Makanan Sehat untuk Mengatasi bad Mood”, (https://promkes.kemkes.go.id/makanan-sehat-untuk-mengatasi-bad-mood)

Annals of Nutition and Metabolism, Lindsay, dkk (2017), https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6358211/

Nutrients, Emilio Ros (2010), https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3257681/

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Penyimpanan Yakult

Sejarah Berdirinya Yakult Indonesia

Kapan waktu yang tepat untuk minum Yakult?