Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Sembelit pada Anak

 Ada banyak penyebab sembelit pada anak, tapi bukan berarti tidak bisa dicegah risikonya. Sembelit pada anak terutama sering disebabkan oleh kebiasaan si kecil yang suka pilih-pilih makanan. Anak kecil cenderung menghindari makan buah dan sayuran, dan lebih memilih makanan yang tinggi lemak seperti fast food. Padahal, serat dari buah dan sayuran itu penting untuk melunakkan sisa makanan agar nanti menjadi feses yang mudah dikeluarkan. Sebaliknya, lemak jenuh dan protein lebih sulit dicerna oleh usus sehingga malah semakin menumpuk lebih lama dalam perut.

 


Tanda-tanda anak sembelit yang paling umum adalah sulit buang air besar serta perut begah karena feses terlalu lama “bermukim” dalam usus. Mereka rentan mengalami sembelit karena mereka biasanya tidak cukup makan serat atau minum air. Anak yang jarang minum rentan mengalami dehidrasi dan sembelit karena pencernaannya butuh asupan cairan yang cukup agar dapat berfungsi normal. Air membantu melunakkan feses sehingga nantinya mudah dikeluarkan.

 

Meski terkesan sepele, gejala sembelit lama-lama dapat mengganggu aktivitas hariannya. Ketika feses dibiarkan terlalu lama menumpuk di usus besar, teksturnya makin lama akan mengeras sehingga sulit dikeluarkan dan anak semakin enggan untuk BAB. 

 

Dibanding mengobati, tentu lebih baik jika kita sebagai orangtua mencegah anak kena sembelit. Ada banyak cara sederhana yang bisa dilakukan orangtua untuk mencegah sembelit pada anak di rumah, dari perubahan pola makan sampai menerapkan kebiasaan harian yang baik, seperti :

 

1. Biasakan anak makan serat

Biasakan anak mengkonsumsi serat dari semenjak sudah boleh menerima makanan pendamping ASI, hal ini dimaksudkan agar anak terbiasa mengkonsumsi sayuran dan buah sehingga anak tersebut tidak “kaget” dengan sayuran dan buah. Ketika anak sedang sembelit, dapat disediakan lebih banyak menu makanan yang kaya serat seperti sayur dan buah-buahan segar. Serat cenderung lebih mudah dicerna perut sehingga usus anak tidak perlu bekerja terlalu keras. Pemenuhan asupan serat anak bisa dari beragam jenis sayuran berwarna hijau tua, seperti bayam dan brokoli. Sediakan juga buah untuknya sebagai makanan pencuci mulut atau camilan, seperti potongan buah apel dan pir. Bisa juga dibuat menjadi jus buah, agar kebutuhan cairannya juga meningkat.

 

2. Pelihara jumlah bakteri baik dalam usus

Langkah selanjutnya untuk mencegah anak sembelit adalah menjaga jumlah bakteri dalam usus agar tetap seimbang. Bakteri baik ini penting untuk membantu usus memproduksi asam lemak rantai pendek (SCFA) dan asam laktat yang mempermudah pergerakan sisa makanan agar bisa dibuang. Dapat disediakan makanan yang mengandung bakteri baik (makanan - minuman probiotik) sebagai cara mencegah sembelit pada anak. Namun, jangan lupa juga tetap memberikan si kecil makanan tinggi serat untuk menjaga jumlah bakteri baik dalam tubuh. Serat adalah makanan utama bagi bakteri baik agar bisa terus berkembang biak.

 

3. Minum lebih banyak air

Di samping memilih makanan yang tepat, kebutuhan asupan cairan tubuh anak harus juga tercukupi. Air membantu serat bekerja lebih cepat untuk melunakkan feses yang mengeras sehingga ampuh untuk mencegah anak sembelit. Rata-rata anak kecil butuh asupan air minimal 10–15 persen dari berat badannya. Artinya jika berat badan anak 10 kilogram, ia harus mendapatkan asupan cairan paling sedikit 1-1,5 liter per hari. Asupan air pun tidak harus selalu didapat dari air putih. Sebagai cara mengatasi sembelit pada anak, bisa juga memberikannya sayur atau buah potong yang mengandung banyak air.

4. Toilet training

Apabila anak sudah bisa berkomunikasi, ajarkan toilet training sedini mungkin. Ini merupakan cara mencegah sembelit pada anak yang sering kali menahan BAB.

Minta si kecil untuk memberi tahu apabila perutnya terasa sakit dan ingin BAB sehingga bisa segera dibawa ke toilet. Biasanya sensasi ingin BAB akan datang setelah anak makan besar, seperti setelah sarapan, makan siang, atau makan malam. Saat anak sudah duduk di toilet, jangan memburu-buru anak agar BAB-nya cepat selesai. Ciptakanlah suasana yang tenang dan nyaman sehingga mendukung keinginannya untuk BAB.

5. Ajak anak untuk olahraga

Selain memperbaiki pola makan, kita juga perlu meningkatkan aktivitas fisik anak. Aktivitas fisik mendukung usus bergerak normal dan ini bisa membantu mencegah anak sembelit.

 

Apabila anak sembelit disertai dengan gejala lain, sebaiknya segera periksakan lebih lanjut ke dokter agar dapat diketahui adanya kemungkinan penyakit tertentu beserta rencana pengobatannya.Selain itu perlu juga memantau perkembangan dan pertumbuhan si kecil setiap saat agar dapat mendeteksi masalah sejak dini.

Sumber :

-       https://www.alodokter.com/cara-mengatasi-dan-obat-sembelit-anak-yang-efektif

-       https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3465717/anak-sembelit-ini-cara-mengatasinya

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Penyimpanan Yakult

Sejarah Berdirinya Yakult Indonesia

Kapan waktu yang tepat untuk minum Yakult?