Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Gambar
  Pilek umum terjadi ketika suhu ruangan sedang dingin-dinginnya. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, risiko pilek karena kedinginan semakin meningkat. Bagaimana bisa? Menurut situsweb Cleveland Clinic, saat bernapas udara yang bersifat dingin dan kering dapat mengiritasi hidung. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, kelenjar hidung menghasilkan lendir atau pilek berlebih untuk menjaga lapisan di saluran pernapasan tetap lembab. Pilak yang terlalu banyak akan bergumul dan mengakibatkan hidung tersumbat. Pilek disebabkan oleh banyak hal selain dari suhu ruangan. Seringnya dikarenakan infeksi virus atau alergi terhadap debu, bulu, atau serbuk sari. Hidung yang basah dan sering mengeluarkan pilek sering kali membuat risih. Tak jarang juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tetapi jangan khawatir, berikut tips mengatasi pilek menurut Healthline.com . Banyak minum air putih Minum banyak air putih dapat membantu mengencerkan pilek yang menyebabkan hidung tersumbat. Cobal

Air Hangat dan Manfaatnya bagi Kesehatan

 

Menikmati minuman hangat memang selalu menenangkan. Apalagi jika dinikmati ketika cuaca dingin, hujan rintik-rintik, atau sedang tidak enak badan. Selain membawa rasa tenang, air panas atau hangat juga ternyata baik untuk kesehatan.

Sebelum kita membahas manfaat, kira-kira berapa temperatur air hangat yang cocok untuk dikonsumsi? Melansir Healthline.com, penelitian oleh Abraham dan Diller (2019) menuliskan bahwa temperatur air yang pas untuk dikonsumsi berkisar 54-71°C. Temperatur di atas angka tersebut ditakutkan menyebabkan luka panas.

Berikut adalah manfaat minum air hangat:

Meredakan Hidung Tersumbat

Pilek yang membuat hidung tersumbat dan kesulitan bernapas sangatlah menyebalkan. Tak jarang pengidapnya malah kelelahan karena hanya untuk bernapas saja kesusahan. Jika mengalami hal seperti ini, Anda bisa coba minum air hangat.

Hal itu dikarenakan, berdasarkan studi oleh Sanu dan Eccles (2008), minuman hangat meredakan gejala pilek, batuk, bersin, sakit tenggorokan, kedinginan, dan kelelahan. Air hangat disimpulkan lebih efektif dibandingkan air temperatur ruangan.


Memperbaiki Fungsi Sistem Saraf Pusat

Kita tahu bahwa setiap orang harus memenuhi kebutuhan cairan hariannya. Menurut situs web Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes), kebutuhan cairan orang dewasa rata-rata delapan gelas atau dua liter.

Bukan tanpa alasan, memenuhi kebutuhan air tak hanya menghindari dehidrasi, tetapi menyehatkan otak melalui sistem saraf. Melalui penelitian oleh Young, dkk. (2019) disebutkan minum air bisa memperbaiki fungsi sistem saraf dan mood.

Lebih lanjut, penelitian itu pun menuliskan dampak air putih dalam mendorong kinerja otak responden ketika dihadapkan pada aktivitas-aktivitas yang membutuhkan fokus.

Mengurangi Tingkat Stres

Pada poin di atas dijelaskan peran konsumsi air putih bagi otak yang mendukung kesehatan sistem saraf. Tidak hanya itu, ternyata ditemukan bahwa air putih bisa membantu dalam mengurangi tingkat stres.

Melansir penelitian oleh Pross, dkk. (2014), minum air putih lebih sedikit ternyata mengurangi perasaan tenang, puas, dan emosi positif. Perasaan tersebut merupakan pelindung manusia dari rasa stres.

Menyembuhkan Konstipasi atau Sembelit

Kebaikan air putih bagi sistem pencernaan bukan lagi menjadi rahasia. Air putih turut membantu sistem pencernaan terutama aktivitas di usus tetap bergerak dengan lancar. Dengan demikian, gangguan pencernaan seperti konstipasi atau sembelit bisa dihindari.

Seperti yang disampaikan pada studi oleh Caliskan, Bulut, dan Konan (2016) menjelaskan, air putih hangat mungkin memiliki peran dalam melancarkan pergerakan di usus dan pengeluaran gas setelah operasi.

Meski demikian, penelitian mengenai manfaat air hangat, suhu ruangan, dan dingin mesti dipelajari lebih lanjut. Akan tetapi, air putih merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya. Jika minum air hangat dirasa baik ketika diminum, mengapa tidak dikonsumsi secara rutin?

 

Sumber:

Abraham dan Diller (2019). “A Review of Hot Beverage Temperatures-Satisfying Consumer Preference and Safety”, Journal of Food Science, 84(8):2011-2014. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31294834/

Danu dan Eccles (2008). “The effects of a hot drink on nasal airflow and symptoms of common cold and flu”, Rhinology, 46(4):271-5. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19145994/

Kemkes, “Berapa takaran normal air agar tidak kekurangan cairan dalam tubuh ?”, (https://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/berapa-takaran-normal-air-agar-tidak-kekurangan-cairan-dalam-tubuh)

Young, dkk. (2019). “Autonomic adaptations mediate the effect of hydration on brain functioning and mood: Evidence from two randomized controlled trials”, Scientific Reports, 16412. https://www.nature.com/articles/s41598-019-52775-5?utm_medium=affiliate&utm_source=commission_junction&utm_campaign=CONR_PF018_ECOM_GL_PHSS_ALWYS_DEEPLINK&utm_content=textlink&utm_term=PID100090071&CJEVENT=6d7a4d1e3b4e11ee83b700560a18b8f8

Caliskan, Bulut, dan Konan (2016). “The Effect of Warm Water Intake on Bowel movements in the Early Ppostperative Stage of Patients Having Undergone Laparoscopic Cholecystectomy: A Randomized Controlled Trial”, Gastrienterology Nursing, 39(5):340-7. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27684632/

Pross, dkk. (2014). “Effects of Changes in Water Intake on Mood of High and Low Drinkers”, PLoS One, 9(4): e94754. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3984246/

Kemkes, “Konsumsi Air Putih Saat Puasa Banyak Manfaat Lho…”, (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/161/konsumsi-air-putih-saat-puasa-banyak-manfaat-lho)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Penyimpanan Yakult

Sejarah Berdirinya Yakult Indonesia

Kapan waktu yang tepat untuk minum Yakult?