Kenapa Sering Pilek saat Musim Hujan? Ini Cara Atasi Pileknya

Memotong kuku bukan hanya dilakukan untuk memperindah tangan, namun lebih jauh lagi: kesehatan badan. Di zaman penuh mode seperti ini, merawat kuku mulai dari memotongnya dengan rapi hingga mengecatnya dengan berbagai macam warna bukanlah sesuatu yang asing lagi.
Kuku dapat menjadi sarang bakteri dan kotoran penyebab infeksi. Salah satunya adalah infeksi pinworm atau cacing kremi yang biasanya menjangkit anak-anak. Infeksi ini disebabkan cacing Enterobius vermicularis yang sebetulnya bisa dicegah dengan cara selalu menjaga kesehatan kuku.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes) melalui situs webnya, kuku adalah salah satu apendiks kulit yang tumbuh sekitar satu milimeter per minggu. Berbeda dengan kuku pada jari tangan, di jari kaki biasanya tumbuh lebih lambat.
Tertulis, disarankan untuk memotong kuku rutin sebanyak 1-2 kali seminggu. Disarankan pula untuk membersihkan dengan disinfektan agar terbebas dari kuman dan bakteri. Guntinglah setelah mandi agar kuku lebih lunak dan mudah dipotong.
Guntinglah kuku di tengah pencahayaan yang terang. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah potong yang memicu luka. Potonglah kira-kira 1-2 milimeter dia atas garis kuku. Gunting membentuk lengkungan sempurna dan hindari memotong bagian ujung kuku karena rentan menimblkan paronychia atau cantengan.
Selain mengunting kuku, dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, ada berbagai cara untuk merawat kuku, di antaranya:
1. Jagalah kuku tetap pendek atau potong secara berkala
2. Gosok bagian bawah kuku dengan sabun dan air setiap mencuci tangan
3. Biasakan untuk rutin mencuci alat pemotong kuku, lebih bagus lagi sebelum digunakan
4. Hindari menggigit atau mengunyah kuku
5. Jangan potong bagian kulit yang melingkari bagian kuku karena ia berfungsi sebagai pelindung dari infeksi
Kebiasaan menggigit kuku
Beberapa orang, meskipun terlihat menjijikan, menggigit kukunya dalam berbagai situasi. Sebut saja seperti frustrasi atau sekadar menghabiskan waktu di kala bosan.
Namun demikian, umumnya kebiasaan ini terjadi mulai dari seseorang kecil. Dikutip dari Healthline, kebiasaan menggigit kuku disebut onychophagia.
Menurut sudut pandang psikologis, menggigit kuku bisa juga dilakukan sebagai kebiasaan ketika menghadapi situasi seperti stres, cemas, bahkan jika sedang berkonsentrasi.
Efek samping dari membiasakan hal ini mungkin tidak terasa, tetapi tetap tidak dianjurkan karena dapat membahayakan kesehatan. Selain terlihat aneh atau tidak higienis di mata orang lain, infeksi cacing kremi dan berbagai jenis jamur, bakteri, serta virus dapat terjadi. Bila kuku dalam keadaan tipis, ia dapat membahayakan gusi atau gigi.
Sementara itu, konsumsi makanan yang bergizi bagi kekuatan kuku seperti buah-buahan, daging tanpa lemak, ikan salmon, sayuran daun hijau, kacang-kacangan, telur, dan biji-bijian. Jangan lupa sertakan dengan minum air cukup dan rajin berolahraga agar kita selalu sehat!
Sumber:
https://mediakom.kemkes.go.id/index.php/posts/detail/cara-tepat-memotong-kuku
https://www.cdc.gov/healthywater/hygiene/hand/nail_hygiene.html
https://www.healthline.com/health/why-do-people-bite-their-nails#side-effects-of-biting-fingernails
Komentar
Posting Komentar